Edisi Budaya : Sembahyang Rebut

Sembahyang rebut di Klenteng Pohin beberapa waktu lalu
Festival Cioko (Hanzi: 鬼節; pinyin: gui jie; lit. sembahyang arwah umum), atau disebut juga Festival Hantu Kelaparan, adalah sebuah tradisi perayaan dalam kebudayaan Tionghoa. Festival ini juga sering disebut Festival Tionggoan (Hanzi: 中元,pinyin: zhong yuan). Suku Hakka menamakannya Chiong Si Ku yang jatuh pada pertengahan bulan ke-7 (khek=chit ngiet pan). Ritual ini sering dikaitkan dengan hari raya Taoisme Zhongyuan dan Buddhisme Ulambana.
Sembahyang rebut di Klenteng Pohin beberapa waktu lalu
Sembahyang rebut di Klenteng Pohin beberapa waktu lalu
Perayaan ini jatuh pada tanggal 15 bulan 7 penanggalan Tionghoa. Bulan ke-7 Imlek juga dikenal sebagai Bulan Hantu(Chinese ghost month) di mana ada kepercayaan bahwa dalam kurun waktu satu bulan ini, pintu alam baka terbuka dan hantu-hantu di dalamnya dapat bersuka ria berpesiar ke alam manusia. Demikian halnya sehingga pada pertengahan bulan 7 diadakan perayaan dan sembahyang sebagai penghormatan kepada hantu-hantu tersebut. Tradisi ini sebenarnya merupakan produk masyarakat agraris pada zaman dahulu yang bermula dari penghormatan kepada leluhur serta dewa-dewa supaya panen yang biasanya jatuh di musim gugur dapat terberkati dan berlimpah. Adanya pengaruh Buddhisme memunculkan kepercayaan mengenai hantu-hantu kelaparan (makhluk Preta) yang perlu dijamu pada masa kehadiran mereka di dunia manusia.
Sembahyang rebut di Klenteng Pohin beberapa waktu lalu
Di dalam Buddhisme, tradisi ini disebut sebagai Ulambana yang juga dirayakan dan eksis dalam kebudayaan JepangVietnamdan Korea. Namun, Ulambana tidak dapat diartikan langsung sebagai Festival Hantu dan sebaliknya juga. Terlepas dari semua mitologi religius di atas, hikmah dari perayaan ini sebenarnya adalah penghormatan kepada leluhur dan penjamuan fakir miskin. Pada hari itu diadakan pembacaan parita dan pesembahan untuk roh-roh gentayangan yang tidak berkeluarga atau yang ditelantarkan oleh keluarganya. Sebab itu, perayaan ini secara umum dikenal dengan nama Sembahyang Rebutan (Cioko). Setelah perayaan selesai, barang-barang persembahan (makanan yang dipersembahkan) diberikan kepada fakir miskin.
(wikipedia.com dan dokumentasi pribadi)

Google Street View SMK Negeri 2 Sungailiat

Google Street View SMK Negeri 2 Sungailiat

Foto Langka; Gotong Royong

Ini adalah foto dokumentasi pemindahan bangunan semi permanen salah satu kantin di SMK N 2 Sungailiat, tanggal 10 Agustus 2012, bulan Ramadhan.
Kepala Sekolah saat itu, Drs Amprawadi bahkan ikut memindahkan bangunan tersebut.

Gotong royong....Junjung Besaoh...







PHBN 2016; Regu baris berbaris SMKN 2 Sungailiat

Yang belum sempat ikut serta dan belum sempat nonton, berikut kami hadirkan peserta baris berbaris dari SMK Negeri 2 Sungailiat.

Dalam kesempatan tahun ini, SMK Negeri 2 Sungailiat mengirimkan 4 regu. Dua regu putra dan 2 regu putri.

Semoga berhasil gemilang ya....

























Galeri SMK Negeri 2 Sungailiat

Buat alumni, jangan baper ya....








Film Pendek Karya Kelas X Multimedia


Animasi Stop Motion Bidang Datar (karya kelas XI Multimedia)


Guru SMK Negeri 2 Sungailiat Tahun 2006 / 2007


Dari depan kiri ke kanan:
Nasython Mirshada
Endang Herwanto
Sarno HS
Gusti
Isa Asadi
Jumaidah
Kurniati
Yuni
Farikawati
Hanafiah
A. Yulkhaidir
Urai
Samsul Rifai
H. Sarifudin Idris (Alm)
Paimin
Budiyanta
Sigit Laksono
Yuli Mulyana
Ikhsan Afrizal
Andhy Bambang
Bahrul
Sarimanto
Haschwin Septiady
Feri Hendani

Penutupan Workshop KTSP dan Perangkat Pembelajaran 2016

Setelah berlangsung selama 4 hari sejak Rabu (10/8/2016), Workshop KTSP dan Perangkat Pembelajaran 2016 SMK Negeri 2 Sungailiat akhirnya hari ini Sabtu (13/8/2016) resmi ditutup.

Workshop dengan peserta sebanyak 40 orang ini menghasilkan beberapa dokumen penting menyangkut keberlangsungan proses belajar mengajar yang profesional di lingkungan SMK Negeri 2 Sungailiat.

Kegiatan yang ditutup oleh kepala SMK Negeri 2 Sungailiat ini mengandung arti penting nya kegiatan yang diharapkan mampu membawa SMK Negeri 2 Sungailiat ke arah yang lebih baik lagi.
Suasana tanya jawab dengan pemateri

Pemaparan pemateri DUDI

Proses pembuatan perangkat pembelajaran

Suasana workshop

Berfoto bersama

Drs. Ansori, sang Nakhoda

Pak An, begitu beliau sering disapa.
Pria kelahiran 28 Januari 1968 ini adalah "nakhoda" SMK negeri 2 Sungailiat sejak tahun 2014, menggantikan (Alm) Lispian, S,Pd yang saat itu menjadi pengawas sekolah di Dinas Pendidikan Kabupaten Bangka.

Suami dari Fatila dan ayah dari dua orang anak, Fanaela Anggraini dan Adi Priatama, ini mengawali karir kepegawaian negeri sipil sejak tahun 1994 sebagai CPNS yang ditempatkan di Belinyu.

Bersama Keluarga
Pendidikan keguruan ia dapatkan di IKIP Padang yang membawanya sebagai guru FISIKA hingga saat ini. Jabatan kepala sekolah telah 6 tahun dijabatnya dan pernah pula menjabat sebagai kepala sekolah SMA 1 Riau Silip sejak tahun 2011 sampai tahun 2014 sampai akhirnya menjadi kepala SMK Negeri 2 Sungailiat sampai saat ini.

Pembawaannya yang bersahaja menjadikannya sosok yang hangat namun tetap menjaga kedisiplinan dan tegas dalam kepemimpinannya sehari-hari. Alumni SMA Negeri 1 Sungailiat ini ternyata mempunyai hobi olahraga. Olahraga yang dipilihnya adalah bridge. Disela-sela kesibukannya, ia juga masih menyempatkan diri untuk bercocok tanam di lingkungan rumahnya di seputaran daerah Bukit Semut, Sungailiat.


Bersama jajaran tenaga pendidik SMK Negeri 2 Sungailiat

Mendampingi Kepala Dinas Pendidikan Bangka dalam acara workshop


SMK Negeri 2 Sungailiat Tempoe Doeloe

Mungkin banyak bagi anda yang belum sempat melihat seperti apa "penampakan" bangunan dan suasana SMK Negeri 2 Sungailiat tempo dulu...
Nah ini dia...
Plang SMK 
Halaman Depan, yang sekarang ada parkir guru

Halaman Depan Kelas Teknik Pengelasan

Halaman Depan

Ruang OSIS 

Lapangan Upacara

Rumah Penjaga Sekolah dan Kantin

Parkir Siswa

Taman Depan

Halaman Samping

Ruang Guru